Selasa, 08 April 2014

Obat Tradisional untuk Memperlancar Haid

Obat tradisional untuk memperlancar haid. Obatradisional. 

Info bagi-bagi info lagi nih. Bagi anda yang mencari obat tradisional untuk memperlancar haid atau menstruasi. Mudah-mudahan kami dapat membantu dengan postingan artikel ini. Artikel dari berbagai sumber yang kami kumpulkan.

Bagi para wanita yang ingin memperlancar proses haid setiap bulannya, kami memiliki refernsi untuk memperlancar haid anda. Referensi kami adalah dari bahan herbal yang alami.
Ramuan Obat tradisional untuk memperlancar haid
Kunyit
  • Kupas kunyit hingga bersih lalu parut.
  • Tuangkan air panas kira-kira 1 gelas
  • Lalu diamkan hingga berubah warna.
  • Setelah air berwarna orange kecoklatan
  • Saring air kunyit dan siap diminum.
Bisa juga di tambahkan gula atau madu sesuai selera agar terasa manis. Di sarankan agar tidak menggunakan asam atau tamarind.
Cengkeh
  • Sediakan 5 butir cengkeh
  • 7 butir ketumbar
  • 10 gram kunyit
  • 5 gram biji pala
Setelah dicuci, rebus bahan dengan 400 cc air hangat tersisa 200 cc. Saring, lalu minum air rebusan selagi hangat.
Kencur
  • Siapkan 2 rimpang kencur sebesar ibu jari
  • 1 lembar daun trengguli
  • 1 biji buah cengkeh tua
  • serta adas pulawaras secukup-nya.

Kencur di cincang, kemudian di campur dengan bahan lain-nya, di campur juga dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas. Kemudian disaring dan di minum sekali sehari 2 cangkir.

Obat Tradisional: Kanker, Tumor, Stroke, Asam Urat, Hipertensi...

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang terbuat dari tumbuhan, hewan, mineral, atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut yang diolah secara tradisional dan telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan.
Bentuk yang paling populer dari obat tradisional adalah dengan menggunakan herbal (tanaman obat). Obat tradisional seperti herbal terdiri dari beberapa golongan. Mari kita cermati masing-masing jenisnya.
Obat Tradisional dan Penggolongannya
Obat tradisional berupa herbal dapat digolongkan menjadi 3 macam, antara lain:
·         Jamu-jamuan
Obat bahan alam yang sediaannya masih berupa simplisia sederhana. Khasiat dan keamanannya baru terbukti secara empiris secara turun-temurun. Bahan-bahan jamu umumnya berasal dari semua bagian tanaman, bukan hasil ekstraksi atau isolasi bahan aktifnya saja.
·         Fitofarmaka
Herbal terstandar yang sudah melewati uji klinis (telah diujikan pada manusia).
·         Herbal terstandar
Bentuk sediaan obat sudah berupa ekstrak dengan bahan dan proses pembuatan yang terstandarisasi. Herbal terstandar harus melewati uji praklinis seperti uji toksisitas (keamanan), kisaran dosis, farmokologi dimanik (manfaat), dan teratogenik (keamanan terhadap janin).
Saat ini yang paling banyak ditemukan di pasaran adalah obat tradisional dalam bentuk jamu, jamu pun ada banyak bentuknya mulai dari 'jamu gendong' sampai dalam bentuk kapsul.
Produk berupa jamu umumnya dibuat berdasarkan resep atau pengetahuan turun-temurun, jadi khasiatnya dibuktikan berdasarkan pengalaman dari para penggunanya selama puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun.

Ramuan Tradisional, Obat Tradisional, Obat Herbal

Ramuan Tradisional

Macam tanaman obat yang dapat dijadikan ramuan tradisional.

Ramuan tradisional adalah media pengobatan yang menggunakan tanaman dengan kandungan bahan–bahan alamiah sebagai bahan bakunya. Berbagai jenis tanaman yang berkhasiat obat sebenarnya banyak yang dapat diperoleh di lingkungan sekitar, seperti di halaman rumah, pinggir jalan, atau di dapur sebagai bahan atau bumbu masakan

 

Sejarah


Ramuan tradisional di Indonesia berawal dari kebutuhan persediaan obat yang sangat mendesak pada zaman pendudukan Jepang , kalangan medis mulai melakukan banyak penelitian dan uji klinis terhadap banyak tanaman obat, terutama tanaman obat asli Indonesia. Perkembangan teknologi untuk penelitian–penelitian tanaman obat dari kalangan medis banyak yang menganjurkan untuk menggunakan pengobatan dengan ramuan tradisional. Tak jarang, para dokter mengombinasikan pengobatan modern dengan pengobatan yang menggunakan ramuan tradisonal.

Kelebihan Ramuan Tradisional

Banyak keuntungan yang diperoleh dalam menggunakan ramuan tradisional, yaitu:
  1. Pada umumnya, harga ramuan tradisional lebih murah jika dibandingkan dengan obat–obatan buatan pabrik, karena bahan baku obat–obatan buatan pabrik sangat mahal dan harganya sangat tergantung pada banyak komponen.
  2.  Bahan ramuan tradisional sangat mudah didapatkan di sekitar lingkungan, bahkan dapat ditanam sendiri untuk persediaan keluarga
  3.  Pengolahan ramuannya juga tidak rumit, sehingga dapat dibuat di dapur sendiri tanpa memerlukan peralatan khusus dan biaya yang besar. Hal tersebut sangat berbeda dengan obat-obatan medis yang telah dipatenkan, yang membutuhkan peralatan canggih dalam prose pembuatannya dan butuh waktu sekitar 25 tahun agar diakui oleh Badan Kesehatan Dunia

Penggunaan ramuan tradisional memiliki efek samping negatif yang sangat kecil jika dibandingkan dengan obat–obatan medis modern. Hal ini dikarenakan, bahan baku ramuan tradisional sangat alami atau tidak bersifat sinentik Meskipun demikian, obat herbal yang baru tetap harus melewati uji klinis yang sama dengan obat-obatan sintetik. Selama mengikuti takaran yang dianjurkan, proses pembuatannya higienis, dan cara penyimpanan yang baik, maka efek samping negatif ramuan tradisional ini tidak perlu dikhawatirkan.

Jenis Jamu, Khasiat, Bahan Baku, dan Cara Pengolahan

Jamu (herbal medicine) sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional, memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk di negara berkembang. Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional (Wijesekera, 1991; Mahady, 2001).
Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).
Jamu gendong pada umumnya digunakan untuk maksud menjaga kesehatan. Orang membeli jamu gendong seringkali karena kebiasaan mengonsumsi sebagai minuman kesehatan yang dikonsumsi sehari-hari.

  • Jamu beras kencur
Jamu beras kencur berkhasiat dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar saat habis bekerja. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, beras kencur bisa meringankan batuk dan merupakan seduhan yang tepat untuk jamu batuk.

Bahan baku
Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan, namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya tidak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kayu keningar, kunir. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda, mula-mula beras disangan (disangrai), selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, ditungkan air mendidih untuk mengambil sarinya diperas dan disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol atau termos.

  • Jamu Cabe Puyang

Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua dan bayi yang lahir jika minum jamu cabe puyang secara teratur tiap hari bayi akan bersih dan bau tidak amis. Jamu cabe puyang banyak mengandung zat besi dan berkasiat untuk menambah butiran darah merah bagi yang kurang darah atau anemia.
Bahan baku
Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan rimpang lempuyang. Tambahan bahan baku lain dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan antara lain adas, pulosari, rimpangkunir, biji kedawung, keningar dan asam kawak. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan ini kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang yang sudah tersedia. Selanjutnya, ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol.

  • Jamu Kudu Laos

Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman, menambah nafsu makan, melancarkan haid, dan menyegarkan badan.
Bahan baku
Bahan utama kudu laos, adalah Buah mengkudu, rimpang laos, Merica, asam kawak, cabe jamu, bawang putih, kedawung, garam secukupnya, gula jawa bisa juga ditambah gula pasir.
Cara pengolahan
Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

  • Jamu Kunir Asam

Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.
Bahan baku
Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

  • Jamu Sinom

Manfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak banyak berbeda dengan jamu kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom. Bahkan, beberapa penjual tidak menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu kunir asam dengan mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya ditambahkan gula secukupnya.

  • Jamu Kunci Suruh

Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi.
Bahan baku
Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.

Cara pengolahan

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan, sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

  • Jamu Uyup-uyup/Gepyokan

Jamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi airsusu ibu pada ibu yang sedang menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu maupun anak dan 'mendinginkan' perut.

Bahan baku dan cara pengolahan Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir, daun katu, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang (diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.

  • Jamu Pahitan

Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat,pegal, dan pusing.

Bahan baku

Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan). Ramuan jamu pahitan sebaiknya dicampur dengan berbagai rempah-rempah dan empon-empon, jika ramuan tidak dicampur dengan berbagai rempah-rempah dan empon-empon ada indikasi kurang baik untuk kesehatan.
Cara pengolahan Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan segar seperti sinom atau kunir asam.

Jamu Tradisional, Obat Tradisional, Obat - Obatan Tradisional

JAMU TRADISIONAL

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. 

Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. 

Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.

Macam-macam Obat Tradisional :
·         Bawang
·         Belimbing sayur
·         Cengkeh
·         Daun Dewa
·         Jahe
·         Jambu biji
·         Jamu
·         Jamur
·         Kombucha
·         Kencur
·         Kunyit
·         Mahkota Dewa
·         Mengkudu
·         Lidah Buaya
·         Teh
·         Temu lawak
·         Pegagan
·         Rosela
·         Saga
·         Sambiloto
·         Sidaguri
·         Sirih
·         Yoghurt