Jamu (herbal medicine) sebagai salah
satu bentuk pengobatan tradisional, memegang peranan penting dalam pengobatan
penduduk di negara berkembang. Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara
berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional (Wijesekera, 1991;
Mahady, 2001).
Secara
umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat
jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung
pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).
Jamu
gendong pada umumnya digunakan untuk maksud menjaga kesehatan.
Orang membeli jamu gendong seringkali karena kebiasaan mengonsumsi sebagai
minuman kesehatan yang dikonsumsi sehari-hari.
Jamu beras kencur berkhasiat dapat menghilangkan
pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar saat habis bekerja.
Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari
pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu
payah. Selain itu, beras kencur bisa meringankan batuk dan merupakan seduhan
yang tepat untuk jamu batuk.
Bahan
baku
Dalam
pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan,
namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan kencur.
Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun
komposisinya tidak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang
biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang
jahe, biji kapulogo,
buah asam,
kayu keningar, kunir.
Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur
gula putih.
Cara
pengolahan
Pada
umumnya tidak jauh berbeda, mula-mula beras disangan (disangrai), selanjutnya
ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu
besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, ditungkan air mendidih untuk
mengambil sarinya diperas dan disaring dengan saringan atau diperas melalui
kain pembungkus bahan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol atau termos.
Jamu
cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal
linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh,
terutama pegal-pegal di pinggang.
Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan
kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam.
Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil
tua dan bayi yang lahir jika minum jamu cabe puyang secara teratur tiap hari
bayi akan bersih dan bau tidak amis. Jamu cabe puyang banyak mengandung zat
besi dan berkasiat untuk menambah butiran darah merah bagi yang kurang darah
atau anemia.
Bahan
baku
Bahan
dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan rimpang lempuyang.
Tambahan bahan baku lain dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis
maupun jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan antara lain adas, pulosari, rimpangkunir,
biji kedawung,
keningar dan asam kawak.
Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan kadangkala mereka
juga mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara
pengolahan
Pada
umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan
dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan
sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau
batu. Seluruh bahan ini kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang
yang sudah tersedia. Selanjutnya, ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian
dimasukkan ke dalam botol-botol.
Menurut
sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan darah. Tetapi, ada pula yang
mengatakan untuk melancarkan peredaran
darah, menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman, menambah
nafsu makan, melancarkan haid,
dan menyegarkan badan.
Bahan
baku
Bahan
utama kudu laos, adalah Buah mengkudu, rimpang laos, Merica, asam kawak, cabe
jamu, bawang putih, kedawung, garam secukupnya, gula jawa bisa juga ditambah
gula pasir.
Cara
pengolahan
Cara
pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu
pertama-tama air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan
sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan
alu besi atau batu kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang
yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis
sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol
dan siap untuk dijajakan.
Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual
jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai
jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula
yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan,
serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu
jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil
muda sehubungan dengan
sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan minum
jamu kunir asam untuk melancarkan haid.
Bahan
baku
Penggunaan
bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat.
Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan
utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang
mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air
perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula
putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan
sedikit garam.
Cara
pengolahan
Pada
umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih
dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan
ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris
tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai
mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula sampai diperoleh rasa
manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak
dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring
dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap
untuk dijajakan.
Manfaat,
bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak banyak berbeda dengan
jamu kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom. Bahkan,
beberapa penjual tidak menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu
kunir asam dengan mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya ditambahkan
gula secukupnya.
Jamu
kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan
keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian
intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut,
serta dikatakan dapat menguatkan gigi.
Bahan
baku
Bahan
baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih.
Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu
menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan
atau jamu sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan
majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu
jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan
gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.
Cara
pengolahan
Cara
pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air
direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau
batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke
dalam air matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai
kebutuhan, sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi.
Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.
Jamu
uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi airsusu
ibu pada ibu yang sedang
menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa ada khasiat lain,
yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu maupun
anak dan 'mendinginkan' perut.
Bahan
baku dan cara pengolahan Bahan
baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya
selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle,
laos, kunir, daun katu, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan pada
umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih
tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang (diiris tipis) ditambah
bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring. Perasan
dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya
dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.
Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat,pegal, dan pusing.
Bahan baku
Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan). Ramuan jamu pahitan sebaiknya dicampur dengan berbagai rempah-rempah dan empon-empon, jika ramuan tidak dicampur dengan berbagai rempah-rempah dan empon-empon ada indikasi kurang baik untuk kesehatan.
Cara pengolahan Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan segar seperti sinom atau kunir asam.